Sabtu, 25 Januari 2014

Diabet Adalah Penyakit yang Dapat Disembuhkan

Oleh: Dr. Muhammad Musa
Sering kali kita mendengar beberapa cerita pengalaman dari orang-orang terdekat di sekitar kita, bahwa ada diantara mereka yaang terkena penyakit diabetes, dan sebagian besar dari mereka divonis oleh dokter tinggal “menunggu waktu saja”, kecuali ada keajaiban Tuhan. Namun sesungguhnya tidaklah demikian adanya.
Di antara nama-nama Allah adalah asy-Syafi,yang artinya Maha Menyembuhkan. Nama Allah ini tidak terdapat dalam al-Qur’an, tetapi dalam sebagian hadits Nabi, di antaranya hadits Aisyah.
Nabi Muhammad ﷺ dahulu memintakan perlindungan untuk sebagian keluarganya. Beliau mengusap dengan tangan kanannya seraya berucap, yang artinya : “Ya Allah, Rabb sekalian manusia hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah dia. Engkaulah Maha Penyembuh, tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Mengusapkan tangannya’ maksudnya di tempat yang sakit. (Fathul Bari)

Dalam ayat al-Qur’an juga disebutkan bahwa Allah lah yang menyembuhkan.
Allah swt menjelaskan dalam al-Qur’an bahwa Nabi Ibrahim as mengatakan kepada kaumnya: “Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan.” (asy-Syu’ara: 80) Maksudnya, bukan berhala-berhala yang dijadikan tuhan yang dapat menyembuhkan, namun Allah lah yang menyembuhkan. Aisyah juga meriwayatkan prihal ucapan Rasulullah ﷺ saat Allah menyembuhkan Rasulullah dari sihir Yahudi,Adapun aku, Allah telah menyembuhkanku. Aku khawatir hal itu (yakni membunuh si penyihir) akan berakibat jelek kepada manusia.” (HR. al-Bukhari)
Al-Hulaimi mengatakan, ketika berdoa, seseorang boleh mengucapkan, “Ya Syafi”, “Ya Kafi”, “Wahai Yang Maha Penyembuh”, dan “Wahai Yang Maha Mencukupi”, karena Allah lah yang menyembuhkan dada dari syubhat dan keraguan, serta dari iri dan dengki.

Allah juga menyembuhkan badan dari penyakit-penyakit. Tidak ada yang mampu melakukannya selain-Nya. Tidak ada pula yang diseru dengan nama ini selain Dia. Adapun makna penyembuhan adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dan menyakiti badan. (al-Asma’ wash Shifat, karya al-Baihaqi, 1/219—220)

Buah Mengimani asmaaa’ Allah “asy-Syafi” di antaranyaadalah mensyukuri nikmat yang sudah diberikan oleh Allah swt berupa kesehatan. Kita dapat merasakan nikmatnya sehat, ketika kita sedang mengalami sakit.
Buah yang lain adalah mengetahui kebesaran kemampuan Allah swt. Banyak sekali penyakit yang demikian parah atau akut, dokter dan para ahli sudah angkat tangan, namun dengan mudah Allah swt menyembuhkannya. Terkadang, hanya dengan sebab seorang hamba sering berdoa kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan disertai oleh usaha semampunya. Maha Besar Allah swt dengan segala kemampuan dan kemurahan-Nya. Dengan keimanan itu pula—jika keimanan itu kuat—seseorang tidak akan mencari-cari kesembuhan dari pengobatan-pengobatan alternatif yang haram, seperti dukun, paranormal, orang ‘pintar’, para penunggu tempat yang dikeramatkan, atau yang semisalnya. Tak jarang para “kahin” tersebut menipu dan mengelabui konsumen mereka.
Mereka semua tidak dapat menyembuhkan. Hanya Allah yang dapat menyembuhkan. Kalaupun seseorang sembuh sepulang dari pengobatan alternatif yang haram tersebut, tidak berarti mereka yang menyembuhkan, tetapi Allah yang menyembuhkan. Hal itu adalah ujian bagi keimanan mereka.Wallahu a’lam bishawab

Sumber: Hikmah/ Edisi 3 Cet. 3/ Siapa Bilang Diabet Tak Bisa Sembuh?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar