“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)
tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung
jari-jarinya dengan sempurna.” (Al Qur’an, 75:3-4)
Ilmu pengetahuan modern menyingkap banyak hal yang membuat keimanan
seorang mukmin terhadap keterangan Al Qur-an semakin mantap. Ayat-ayat
Allah di dalam Al Qur-an menjadi benar-benar jelas tergambar dan
terbukti kebenarannya manakala kita melihat bukti-bukti nyata dalam alam
semesta dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Dalam kasus pembunuhan misalnya, Polisi dapat mengidentifikasi
kejahatan berdasarkan sidik jari yang ditinggalkan oleh pelaku di tubuh
korban. Hal ini disebabkan struktur sidik jari setiap orang berbeda satu
dengan lainnya. Bila kelak penjahat itu telah ditemukan maka untuk
membuktikan kejahatannya sidik jarinya akan dicocokkan dengan sidik jari
yang ada dalam tubuh korban.. Maka si penjahat tidak dapat memungkiri
perbuatannya di hadapan polisi.
Dikatakan dalam Al Qur’an bahwa sangatlah mudah bagi Allah untuk
menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari
manusia secara khusus ditekankan:
Keistimewaan pada jari jemari manusia menunjukkan kebenaran firman
Allah yang menyatakan bahwa segala sesuatu ada bekasnya. Allah tidak
akan menyia-nyiakan bekas-bekas ini untuk dituntut di yaumil akhir
nanti.
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa
yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.Dan
segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh
Mahfuzh)”. (QS. 36. Yaasin:12)
Sumber: Rabbani herbal