Jumat, 07 Februari 2014

Aroma Wangi Tiba Batuk Pun Reda



“Rasulullah  bersabda: Barangsiapa ditawari wewangian, janganlah ia menolaknya. Karena wewangian itu semerbak baunya namun ringan dibawa kemana-mana.” -H.R. Muslim-
Beruntunglah mereka yang gemar dengan aroma wangi dan menggunakan wewangian, apalagi mengamalkannya termasuk sunnah yang berbuah pahala dan kebajikan. Aroma wangi indentik dengan kebersihan, keindahan, kesehatan, ketentraman, kedamaian. Lebih dari itu wewangian erat kaitannya dengan kesehatan ruh, di mana ruh yang sehat menyukai wewangingan dan ruh yang buruk lebih senang dengan bau busuk (tak sedap).
Sesungguhnya wewangian disukai oleh Allah dan Rasul-Nya, sementara bau busuk menjadi kesenangan setan dan pengikutnya. Sebagaimana juga surga identik wewangian sedangkan neraka tempat yang penuh dengan bau busuk. Begitu pula mereka taat ibadah dan beramal shaleh berpengaruh pada bau badannya, dan hal itu lebih terbukti lagi saat wafat, sebagai mana aroma wangi yang keluar dari tubuh para syuhada.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Anas r.a yang berkata:  “Belum pernah aku menyentuh sutera dan tidak juga dibaj (jenis sutera lain) yang lebih lembut dibanding telapak tangan Nabi  dan belum pernah aku mencium suatu aroma sekalipun atau bau minyak wangi yang lebih wangi dibanding aroma atau wangi Nabi .”
Aroma wangi membuat efek kesehatan dan hidup lebih bergairah sekaligus melancarkan pernafasan dan efektif meredakan berbagai hal yang memancing batuk. Sedangkan bau busuk adalah tanda lingkungan tak sehat, penuh kuman, bakteri dan virus serta mengganggu pernafasan. Pada gilirannya bau busuk yang membawa partikel berbahaya berisiko mengusik batuk yang selalu sigap untuk mengusirnya. Maka wajar bila kita masuk di tepat atau ruang ang penuh bau busuk langsung menutup hidung dan mulut, kadang sampai sesak nafas dan terbatuk-batuk.
Subhanallah, hidung manusia diberikan kemampuan mengenali atau mencium ribuan bahkan jutaan bau wangi maupun tak sedap di sekitarnya. Setiap insan dibekali sedikitnya 1.000 jenis reseptor bau berasal dari protein (sel) yang menangkap aroma yang ditemukan atau dirasakan, sekaligus mampu melakukan percampuran dan pencocokan (mix and match).  Jadi seseorang  dapat mengenali banyak aroma dan membedakan bau busuk dan wangi tergantung pada memori aroma yang disimpan dan persepsi terhadap bau tersebut.
Reseptor adalah bagian dari sistem syaraf yang berperan sebagai penerima rangsangan, sekaligus sebagai pengubah rangsangan yang diterimanya menjadi impuls sensoris. Impuls sensoris inilah yang dikirimkan ke sistem syaraf pusat di otak. Stimulasi pada suatu reseptor merupakan informasi mengenai terjadinya perubahan dari lingkungan eksternal (luar) dan internal (dalam) tubuh terhadap sistem syaraf pusat. Selanjutnya, Sistem syaraf pusat akan mengolahnya dan memberikan jawaban berupa pengaturan yang sesuai, sehingga kelestarian hidup tetap terjamin dan terpelihara kelangsungannya.
Sementara itu ulama kedokteran Islam terkemuka Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa bau wangi adalah makanan ruh yang menjadi pusat stamina. Untuk itu stamina juga meningkat melalui wewangian. Karena bau wangi dapat membersihkan otak dan jantung serta seluruh organ tubuh bagian dalam, menggembirakan hati dan menyenangkan jiwa serta memberi kesegaran ruhani. Wewangian adalah sesuatu yang paling cocok dan serasi dengan ruh.
Menurut Ibnu Qayyim hubungan antara wewangian dengan jiwa yang baik amatlah erat sekali. Wewangian adalah salah satu dari dua hal yang paling disukai oleh Nabi ﷺ.
Sahabat Ibnu Abi Syaibah menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ memiliki sejenis minyak wangi terkenal bernama sukkah yang selalu beliau gunakan untuk dibalur ke tubuhnya. Rasulullah ﷺ bersabda : “Sesungguhnya Allah memiliki hak terhadap setiap muslim agar ia selalu mandi setiap tujuh hari sekali. Kalau ia memiliki minyak wangi, hendaklah ia menggunakannya.”
Ibnu Qayyim menambahkan, wewangian memiliki khasiat bahwa para malaikat amat menyukainya sementara setan-setan amat membencinya. Karena yang paling disukai oleh setan adalah bau busuk dan menjijikkan. Ruh yang baik akan menyukai bau yang harum. Sementara ruh yang jelek cenderung pada bau busuk.  Rasulullah ﷺ bersabda: “Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang shalih dan orang yang bergaul dengan orang buruk seperti penjual minyak wangi dan tukang tempa besi, Pasti kau dapatkan dari pedagang minyak wangi apakah kamu membeli minyak wanginya atau sekedar mendapatkan bau wewangiannya, sedangkan dari tukang tempa besi akan membakar badanmu atau kainmu atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap.” (HR Bukhari)
Disari dari Tabloid Bekam Edisi 10/II (Awas! Batuk Jangan Dicela)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar