islam dan kesehatan ini akan membahas tetang makan dalam islam yang berdasar riwayat Nabi.
1. Nabi tidak suka makanan yang diawetkan atau makanan yang dimasak
lagi. Pada zaman sekarang kita sudah terbiasa makan makanan yang
diawetkan, dikalengkan atau makanan kemasan. Misal sarden yang
berbulan-bulan dalam kaleng kita makan. Kita cuek akan behaya bahan
pengawet yang ditambahkan ke dalam kaleng sarden itu.
2. Nabi tidak pernah makan dengan lauk lebih dari 2 macam.
Kita lihat sekarang dalam jamuan prasmanan yang menyediakan banyak jenis
lauk, para tamu banyak yang nafsu matanya lebih besar dari kekuatan
perutnya. Mereka tidak malu menggambil sampai 4 jenis lauk sekaligus,
ayam, ikan, telur, sate…di embat sekaligus. Dan akhirnya banyak yang
masuk sampah.
3. Nabi makan pakai tangan dan menjilati tangan sehabis makan.
Setelah hasil diskusi ternyata ada keajaiban tersendiri. Ternyata
jari-jari tangan kita itu mengeluarkan keringat yang kasat mata,
keringat jari tangan ini akan membantu cepatnya makanan menjadi hancur
saat dicerna. Penelitian sederhana, ambil 2 wadah air, yang satu
obok-obok dengan tangan, dan yang satu jangan kenakan tangan. Kemudian
masukkan sayuran segar/ dedaunan ke dalam ke masing-masing wadah. Akan
terlihat sayuran/daun yang ada di air yang kena tangan tadi akan rusak.
Dan terlihat pula dalam dunia pegemasan makanan, maka para perkerja akan
diwajibkan memakai sarung tangan.
4. Nabi melarang meniup makanan yang masih panas.
Pertama mendengar hadits ini saya kaget, kok gitu…..? kemudian saya ajak
diskusi Teman Kost dari UB yang suka bidang kimia, ternyata disaat kita
meniup makanan panas itu Karbon Dioksida keluar dari mulut kita dan
menimpa makana yang bercampur uap air, trus katanya ada unsur “XXX” yang
terbetuk (saya lupa nama kimianya) yang tidak dapat di cerna dalam
tubuh. Ini yang menempel pada nasi. Maka pikiran saya melayang, berapa
banyak balita yang suka di suapin pakai nasi yang ditiup-tiup. Dan ini
juga pelajaran bagi kita untuk “sabar” menunggu makanan agar dingin
sendiri.
5. Nabi mengambil makanan yang jatuh dan memakanya lagi.
Dalam sebuah pertemuan di istana Kerajaan ROMAWI yang telah kalah, para
sahabat Nabi diundang untuk makan. Suatu ketika ada sedikit nasi sahabat
yang jatuh, lalu sahabat mengambil dan memakanya. Lalu selesai
pertemuan sahabat lain bertanya ” Apa kau tidak malu mengabil sebutir
nasi di depan para pembesar kerajaan Romawi”. Sahabat berkata ” Perintah
Nabi lebih aku sukai daripada perhatian perbesar Kaum Rum”.
6. Nabi bersabda ” Seburuk-buruk bagian binatang untuk dimakan adalah
bagian kepala dan perut”. Maka tampaklah sekarang bahwa “jeroan” adalah
makanan paling berbahaya untuk penderita “asam urat”. Ada lagi sekarang
“Bakso kepala Sapi”. Saya terus terang merinding. Takut kandungan dua
bagian binatang itu bagi kesehatan.
7. Nabi melarang makan sambil bersandar.
Karena itu adalah perbuatan orang bebal dan perbesar kerajaan-kerajaan romawi.
8. Perintah berjalan/melangkah sesudah makan
“Jangan tidur diatas makananmu” (hadits). Jadi sehabis makan hendaklah
melangkahkan kaki minimal 40x. Perintah ini dulunya membuat saya bingung
kok bisa ya…? ternyata setelah kita melangkah 40x sehabis makan, kita
akan bersendawa (glegek dalam bahasa jawa). Sendawa ini mengeluarkan
udara yang ikut masuk lambung bersamaan dengan proses kita menelan
makanan. Dengan keluarnya udara di perut ini mengabibatkan tubuh terasa
enak, tidak ada ganjalan udara lagi diperut.
9. Mencuci tangan sebelum memegang makanan sehabis tidur.
“Barang siapa mengambil makanan sedang dia belum mencici tangannya,
padahal semalam dia tidak tau kemana tanganya, maka jangan salahkan
kecuali dirinya sendiri jika dia tertimpa penyakit (hadits). Ya ternyata
kita tidak tau kemana saja tangan kita sewaktu tidur, bisa ke lubang
hidung (ngupil), bisa juga kena liur atau bahkan ke tempat lain atau
juga waktu seseorang mimpi basah, maka biasanya tangan ini tidak sadar
bergerilnya ke tembat kebanjiran tersebut.
salam redaksi
TABLOID BEKAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar